Jumat, 23 November 2012

LATARBELAKANG TUMBUHNYA PELACURAN


Beberapa motif yang melatarbelakangi tumbuhnya pelacuran pada wanita
1.    Adanya  kecenderunga melacurkan diri pada bayak wanita untuk menghindarkan diri dari kesulitan hidup.
2.    Adanya nafsu-nafsu seks yang abnormal tidak terintegrasi dalam kepribadian dan hyperseks, sehingga tidak merasa puas mengadakan relasi dengan satu pria/suami.
3.    Rasa ingin tahu pada masa puber masalah seks,yang kemudian tercebur dalam dunia pelacuran oleh bujukan-bujukan bandit-bandit seks.
4.   Pada masa kanak-kanak pernah melakukan relasi seks atau suka melakukan hubugan seks sebelum prkawinan.
5.    Banyak stimulasi seksual dalam bentuk film-film biru,gambar-gambar porno, bacaan cabul
6.   Pekerjaan sebagai pelacur tidak memerlukan keterampilan/skill, mudah dikerjakan asal yang bersangkutan memiliki kecantikan dan keberanian
7.    Ketergatungan obat bius (ganja,morfin,heroin,minuman dengan kadar alcohol tinggi) untuk mendapatkan  uang untuk membeli obat tersebut.

Beberapa motif yang melatarbelakangi tumbuhnya pelacuran pada laki-laki:
1.    Nafsu kelamin laki-laki untuk menyalurkan kebutuhan seks tanpa satu ikatan
2.    Rasa iseng dan ingin mendapatkan pengalaman relasi seks diluar ikatan perkawinan.
3.    Istri sedang berhalangan haid, mengandung tua, mengidap penyakit.
4.   Istri menjadi gila
5.    Ditugaskan di tempat jauh
6.   Cacat jasmani, sehingga merasa malu untuk kawin.
7.    Karena profesinya sebagai penjahat, sehingga tidak memungkinkan membina rumah tangga.
8.   Tidak mendapatkan kepuasan dalam penyaluran kebutuhan seks dengan partner atau istrinya
9.   Tidak perlu bertanggung jawab akibat relasi seks.

Syair tentang pendidikan wanita :
Siapakah yang peduli pada pendidikan wanita?
Karena dialah penyebab keterpurukan di timur
Didiklah anak-anak perempuan dengan keutamaan
Karena ia adalah pegangan terbaik mereka di timur dan di barat
Ibu adalah sekolah
Bila anda menyiapkannya dengan baik
Anda telah menyiapkan bangsa yang harum namanya
Ibu adalah taman, bila air hujan terus mengguyurinya
Daun-daun nan rimbun akan mengelilinginya
Ibu adalah guru pertama bagi para guru
Yang kemuliaan mereka melanglang buana

SELAMAT DATANG TAHUN BARU ISLAM 1434 H.


Alhamdulillah Allah SWT masih member berbagai macam nikmat terutama nikmat umur panjang dan sehat walafiat sehingga kita masih bertemu di tahun baru 1434 H mudah-mudahan di tahun baru ini Ke imanan dan ketaqwaan kita semakin bertambah kwalitasnya, karena ada sebuah kisah menarik yang sekaligus menyentuh hati. Suatu ketika putera amirul Mu’minin ( Umar bin Khatab) pulang dari sekolah dan menangis, maka di Tanya oleh ayahnya : “Mengapa kamu menangis wahai anakku?”  ia menjawab, bahwa teman-temannya menghitung-hitung tambalan bajunya,padahal ia adalah anak seorang pemimpin. Ayahnya menjadi gundah gulana,hatinya menjadi pilu memikirkan anaknya, ia merasa kasihan terhadap anaknya. Maka Umar bin Khatab mengirim sebuah surat kepada bendaharwan Negara untuk meminta pinjaman uang sebanyak empat dirham dengan jaminan gajinya bulan depan dipotong. Bendaharawan itu membalas surat dari Umar bin Khatab, ia mengatakan : “ Wahai Umar adakah engkau telah memastikan bahwa engkau akan hidup sampai bulan depan,bagaimana jika engkau meninggal dunia sebelum engkau melunasi hutangmu, apa yang engkau perbuat terhadap hutangmu di hadpan Allah SWT ?”.
Setelah membaca surat balasan dari bendaharawan Negara itu, Umar menangis tersedu-sedu,kemudian ia menasehati anaknya, “Wahai anakku,berangkatlah ke sekolah sebagaimana biasa,karena aku tidak dapat memperhitungkan umurku walaupun satu jam lagi”.
“Kami tidak menjadikan hidup abadi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad),maka jikalau kamu mati ,apakah mereka akan kekal ? tiap-tiap jiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu keburukan dan kebajikan sebagai cobaan(yang sebenar-benarnya) Dan hanya kepada Kamilh kamu dikembalikan”. (Al Anbiya 34-35)