USMAN BONTOT
catatan sementara
Selasa, 25 Desember 2012
HUMAS SMA NEGERI 4 KOTA TANGERANG SELATAN SEDANG MENGALUNGKAN MEDALI KEPADA PEMENANG LOMBA FUTSAL PADA ACARA HUT SMA NEGERI 4 KE 18.
Alhamdulillah acara HUT SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan ke 18 dapat berjalan lancar dan meriah berkat kerjasama dan kerjakeras kita semua.
KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA TANGERANG SELATAN MEMBERIKAN SAMBUTAN DALAM ACARA HUT SMA NEGERI 4 KE 18 .
Merasa di berikan taggung jawab oleh SMA Negeri 4 Kota Tangerang Selatan dalam acara HUT ke 18 pada tanggal 10 November 2012, Kepala Dinas Pendidikan bersusaha untuk menghadiri acara tersebut tepat waktu dengan beralih ke kendaraan sepeda motor (ojek). Terimakasih !!!!!!!!
Jumat, 23 November 2012
LATARBELAKANG TUMBUHNYA PELACURAN
Beberapa
motif yang melatarbelakangi tumbuhnya pelacuran pada wanita
1. Adanya
kecenderunga melacurkan diri pada bayak
wanita untuk menghindarkan diri dari kesulitan hidup.
2. Adanya
nafsu-nafsu seks yang abnormal tidak terintegrasi dalam kepribadian dan
hyperseks, sehingga tidak merasa puas mengadakan relasi dengan satu pria/suami.
3. Rasa
ingin tahu pada masa puber masalah seks,yang kemudian tercebur dalam dunia
pelacuran oleh bujukan-bujukan bandit-bandit seks.
4. Pada
masa kanak-kanak pernah melakukan relasi seks atau suka melakukan hubugan seks
sebelum prkawinan.
5. Banyak
stimulasi seksual dalam bentuk film-film biru,gambar-gambar porno, bacaan cabul
6. Pekerjaan
sebagai pelacur tidak memerlukan keterampilan/skill, mudah dikerjakan asal yang
bersangkutan memiliki kecantikan dan keberanian
7. Ketergatungan
obat bius (ganja,morfin,heroin,minuman dengan kadar alcohol tinggi) untuk
mendapatkan uang untuk membeli obat
tersebut.
Beberapa motif yang melatarbelakangi tumbuhnya pelacuran pada
laki-laki:
1.
Nafsu kelamin laki-laki untuk menyalurkan
kebutuhan seks tanpa satu ikatan
2.
Rasa iseng dan ingin mendapatkan pengalaman
relasi seks diluar ikatan perkawinan.
3.
Istri sedang berhalangan haid, mengandung
tua, mengidap penyakit.
4.
Istri menjadi gila
5.
Ditugaskan di tempat jauh
6.
Cacat jasmani, sehingga merasa malu untuk
kawin.
7.
Karena profesinya sebagai penjahat, sehingga
tidak memungkinkan membina rumah tangga.
8.
Tidak mendapatkan kepuasan dalam penyaluran
kebutuhan seks dengan partner atau istrinya
9.
Tidak perlu bertanggung jawab akibat relasi
seks.
Syair
tentang pendidikan wanita :
Siapakah yang peduli pada pendidikan wanita?
Karena dialah penyebab keterpurukan di timur
Didiklah anak-anak perempuan dengan keutamaan
Karena ia adalah pegangan terbaik mereka di timur dan di
barat
Ibu adalah sekolah
Bila anda menyiapkannya dengan baik
Anda telah menyiapkan bangsa yang harum namanya
Ibu adalah taman, bila air hujan terus mengguyurinya
Daun-daun nan rimbun akan mengelilinginya
Ibu adalah guru pertama bagi para guru
Yang kemuliaan mereka melanglang buana
SELAMAT DATANG TAHUN BARU ISLAM 1434 H.
Alhamdulillah Allah SWT masih
member berbagai macam nikmat terutama nikmat umur panjang dan sehat walafiat
sehingga kita masih bertemu di tahun baru 1434 H mudah-mudahan di tahun baru ini
Ke imanan dan ketaqwaan kita semakin bertambah kwalitasnya, karena ada sebuah
kisah menarik yang sekaligus menyentuh hati. Suatu ketika putera amirul
Mu’minin ( Umar bin Khatab) pulang dari sekolah dan menangis, maka di Tanya
oleh ayahnya : “Mengapa kamu menangis wahai anakku?” ia menjawab, bahwa teman-temannya
menghitung-hitung tambalan bajunya,padahal ia adalah anak seorang pemimpin.
Ayahnya menjadi gundah gulana,hatinya menjadi pilu memikirkan anaknya, ia
merasa kasihan terhadap anaknya. Maka Umar bin Khatab mengirim sebuah surat
kepada bendaharwan Negara untuk meminta pinjaman uang sebanyak empat dirham
dengan jaminan gajinya bulan depan dipotong. Bendaharawan itu membalas surat
dari Umar bin Khatab, ia mengatakan : “ Wahai Umar adakah engkau telah
memastikan bahwa engkau akan hidup sampai bulan depan,bagaimana jika engkau
meninggal dunia sebelum engkau melunasi hutangmu, apa yang engkau perbuat
terhadap hutangmu di hadpan Allah SWT ?”.
Setelah membaca
surat balasan dari bendaharawan Negara itu, Umar menangis tersedu-sedu,kemudian
ia menasehati anaknya, “Wahai anakku,berangkatlah ke sekolah sebagaimana
biasa,karena aku tidak dapat memperhitungkan umurku walaupun satu jam lagi”.
“Kami
tidak menjadikan hidup abadi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad),maka
jikalau kamu mati ,apakah mereka akan kekal ? tiap-tiap jiwa akan merasakan
mati. Kami akan menguji kamu keburukan dan kebajikan sebagai cobaan(yang
sebenar-benarnya) Dan hanya kepada Kamilh kamu dikembalikan”. (Al Anbiya 34-35)
Langganan:
Postingan (Atom)